Dipimpin oleh PT Adaro Logistics (“AL”), segmen logistik mendukung operasi Grup yang terintegrasi vertikal guna mempertahankan keunggulan operasional dan keandalan pasokan dengan memastikan bahwa batu bara tiba di lokasi pelanggan menurut jadwal, spesifikasi dan kualitas yang disepakati. AL saat ini memiliki berbagai bisnis dari angkutan tongkang batu bara dan alih muat kapal, angkutan dan pengelolaan bahan bakar minyak, pengelolaan dan pengerukan alur sungai, pengelolaan terminal multiguna dan stockpile, bongkar muat, sampai operasi galangan kapal.
Berikut merupakan detail kegiatan operasi dari unit bisnis di bawah AL, yang terbagi dalam tiga segmen:
PT Maritim Barito Perkasa (”MBP”)
MBP mengoperasikan transportasi laut/sungai dengan mengirimkan batu bara dari pelabuhan muat di Kelanis, Muara Tuhup dan Teluk Timbau di Kalimantan Tengah, dan Gandus serta Lematang di Sumatera Selatan, ke titik alih muat kapal di Taboneo, Kalimantan Selatan dan Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, serta mengirimkan batu bara langsung ke lokasi pelanggan di seluruh Indonesia.
Per Juni 2024, armada MBP terdiri dari 70 tongkang, 72 kapal tunda, dan tiga kapal berbaling-baling (SPB) dengan kapasitas angkut batu bara lebih dari 771.000 ton. MBP juga memiliki tujuh fasilitas alih muat yang terdiri dari empat derek apung dan tiga floating transfer unit (FTU) dengan kapasitas 222.000 ton per hari. Per YTD Juni 2024, MBP mengangkut sebanyak 34,6 juta ton batu bara Grup dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk baik menggunakan tongkang sendiri dan tongkang pihak ketiga.
PT Harapan Bahtera Internusa (”HBI”)
HBI melakukan transportasi laut/sungai untuk mengirimkan bahan bakar minyak (BBM) dari pelabuhan muat IBT di Pulau Laut ke titik lokasi bongkar di Kelanis serta Muara Tuhup. Selain melayani angkutan BBM, HBI juga melakukan kegiatan bunkering ke tongkang-tongkang di Kelanis. HBI dalam menjalankan kegiatannya memiliki tiga unit fuel oil transportation barge (FOTB) dan tiga self propelled oil barge (SPOB). Per YTD Juni 2024, HBI mengangkut 325 juta liter BBM untuk seluruh Grup dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.
HBI melaksanakan berbagai tugas administrasi dan manajemen pelayaran, seperti antara lain general barge condition survey untuk seluruh tongkang yang akan masuk ke area pemuatan Kelanis, guna memastikan bahwa tongkang siap untuk dimuat serta tidak ada potensi kontaminasi serta layanan bantuan kapal tunda untuk keluar-masuknya tongkang di Terminal Khusus batu bara Kelanis.
PT Indonesia Bulk Terminal (“IBT”)
IBT menyediakan layanan penanganan batu bara dan bahan bakar minyak (BBM) di terminal Pulau Laut. Layanan penanganan batu bara meliputi pembongkaran dan pemuatan batu bara ke kapal, penyimpanan sementara, serta layanan pencampuran batu bara. IBT mempunyai 8 (delapan) area stockpile dengan total kapasitas throughput pelabuhan sampai dengan 12 juta ton dalam setahun tergantung dengan jenis kalori batu baranya. IBT memiliki fasilitas yang didukung oleh fitur yang dapat membantu pendeteksian dan pemisahan kontaminan logam pada batu bara sebelum dimuat ke kapal. IBT juga menyediakan layanan penanganan BBM yang meliputi pembongkaran BBM ke empat tanki BBM berkapasitas penyimpanan 80.000 KL, pengelolaan tanki BBM, serta pemuatan BBM ke kapal melalui dua jetty dengan kapasitas muat 1.5 juta KL per tahun. Dalam pengelolaan BBM, IBT juga melakukan kegiatan pencampuran diesel murni dengan FAME menggunakan fasilitas in-line blending.
PT Indonesia Multi-Purpose Terminal (“IMPT”)
IMPT beroperasi dengan mengelola terminal apung di area alih muat batu bara di Taboneo, Kalimantan Selatan. IMPT mendapatkan konsesi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin pada bulan September 2018 dan sejak bulan Mei 2019 mulai beroperasi komersial di Taboneo. IMPT memprioritaskan keamanan dan keselamatan serta perlindungan maritim di pelabuhan menurut panduan izin lingkungan dan sertifikasi International Ship and Port Facility Security (ISPS) yang telah dipertahankan sejak tahun 2015.
PT Terminal Curah Utama (“TCU”)
Pada bulan Juli tahun 2023, TCU memulai kegiatan pemeliharaan tangki BBM di lingkungan operasi IBT. TCU merupakan perusahaan patungan antara IBT dan PT Pelindo Multi Terminal (”PMT”).
PT Adaro Logistics (”AL”)
AL adalah perusahaan sub-holding yang menangani fasilitas barge-to-barge transfer (B2B), yaitu kegiatan memindahkan batu bara dari tongkang kecil berukuran kurang dari 5.000 dwt ke tongkang besar berukuran 10.000 sampai 15.000 dwt, di Kelanis Utara. Lebih lanjut, untuk mendukung peningkatan volume hasil tambang, AL sedang dalam proses membangun fasilitas B2B kedua di Kelanis Utara.
AL juga menyediakan layanan pengelolaan tangki BBM, baik untuk operasional maupun pemeliharaan, di wilayah tambang Grup. Saat ini, AL memiliki empat tangki BBM berkapasitas 4.200 kiloliter di KM 0 Pelabuhan Kelanis dan tiga tangki BBM berkapasitas 4.400 kiloliter di KM 73 pada hauling road AI, dan sedang membangun dua tangki BBM dengan kapasitas masing-masing 2.500 kiloliter di Kelanis.
PT Sarana Daya Mandiri (“SDM”) dan PT Sarana Multi Talenta (“SMT” )
Kegiatan marine service berupa pemeliharaan alur melalui kegiatan pengerukan dilakukan oleh SDM dan SMT. SDM melakukan pengerukan untuk pemeliharaan secara rutin untuk mempertahankan lebar dan kedalaman alur di alur pelayaran ambang sungai Barito setiap tahunnya. SMT melakukan pengerukan di area-area utama logistik seperti alur Ujung Rumput dan Pelabuhan Kelanis dengan menggunakan kapal keruk jenis Cutter Section Dredger (CSD) serta tenaga ahli profesional yang dimiliki.
PT Puradika Bongkar Muat Makmur (“PBMM”)
PBMM menawarkan layanan bongkar muat di Taboneo dan Kelanis agar berjalan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.
PT Barito Galangan Nusantara (“BGN”)
BGN adalah anak perusahaan AL yang menjalankan usaha galangan kapal di sungai Barito. BGN berperan penting untuk menjamin ketersediaan fasilitas pemeliharaan kapal yang andal terutama untuk mendukung operasi pengangkutan yang dijalankan oleh MBP maupun HBI.